Kamis, 25 Maret 2010

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

 

Penjualan dari suatu produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu faktor penentu  dalam kegiatan operasional perusahaan. Kondisi tersebut akan memotivasi perusahaan dalm melakukan penjualan dan palaksanaan  system akuntansi yang baik dalam usaha peningkatan pendapatan yang berasal dari penjualan sehingga pengawasan harus dilakukan secara teliti karena posisi pendapatan sangat menentukan dalam kinerja suatu perusahaan.

Pelaksanaan sistem akuntansi penjualan kredit dimaksudkan untuk mengetahui laba perusahaan yang optimal. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara mengatur strategi penjualan serta upaya dalam menghadapi persaingan untuk menarik minat para pelanggan. Semakin besar suatu perusahaan dan semakin banyak volume transaksi yang terjadi, pengawasan tidak lagi dilakukan secara efektif  panca indra semata dan sebagai pelengkapnya dilakukan mekanisme system akuntansi.

System akuntansi penjualan kredit atau yang disebut piutang yang ada dalam perusahaan dirancang untuk menangani transaksi penjualan kredit atas penjualan kredit yang di hasilkan. Dalam system akuntansi ini, dilakukan pemisahan fungsi untuk setiap transaksi penjualan kredit , seperti pemisahan fungsi penjualan terpisah dari fungsi kredit dan fungsi penjualan terpisah dari fungsi gudang. Hal ini dimaksudkan untuk terjadinya kecurangan-kecurangan dalam pencatatan atas penjualan seperti kecurangan pencatatan kuantitas yang dijual dalam faktur penjualan. Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut, maka kedua fungsi mengecek dari pembukuan atas transaksi penjualan dan untuk menghindari kecurangan dalam pengeluaran jumlah barang,atas barang yang dijual dengan barang yang dikeluarka oleh gudang. Karena penjualan merupakan hal yang sangat penting mengingat tujuan utama dari perusahaan adalah memperoleh keuntungan.

1.2              Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul tugas profesi ini,penulis ini merumuskan beberapa masalah yamg ingin dikaji yaitu sebagai berikut:

1.      Bagaimana kebijakan piutang di perusahaan UD.Tiga Enam Motor?

2.      Bagaimana prosedur piutang di perusahaan UD.Tiga Enam Motor?

3.      Bagaimana manajemen piutang di perusahaan UD.Tiga Enam Motor?

1.3              Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan tugas akhir profesi ini adalah sebagai berikut:

1.      Untuk mengetahui kebijakan piutang di perusahaan UD.TigaEnam Motor.

2.      Untuk mengetahui prosedur piutang di perusahaan UD.Tiga Enam Motor.

3.      Untuk mengetahui manajemen piutang di perusahaan UD.Tiga Enam Motor.

1.4              Manfaat

Dalam penelitian ini diharapkan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu:

A.   Bagi penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan system akuntansi penjualan kredit,sehingga dapat digunakan sebagai bekal agar kelak nanti dapat menerapkan kombinasi yang tepat antara teori dan keadaaan yang sebenarnya.

B.   Bagi perguruan tinggi

Dapat menambah kepustakaan dan dapat memberikan masukan dibidang akuntansi.

 

C.   Bagi perusahaan

Bagi perusahaan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dibidang akuntansi bagi perusahaan, khususnya system akuntansi penjualan piutang atau kredit UD.Tiga Enam Motor.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

KAJIAN TEORI

 

2.1  Pengertian Manajemen Piutang

Manajemen adalah kegiatan untuk mencapai tujuan dengan bantuan orang lain yang secara sistematis (peerencanaan,pengorganisasian, dan pengontrolan). Berfikir secaara manajemen adalah berfikir secara mengendalikan, mengarahkan dan memanfaat(factor-faktor dan sumber-sumber) yang menuntut perencanaan (planing) diperlukan untuk mencapai suatu prapta (objective) atau tujuan (goal) tertentu.

Sedangkan piutang merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi atau jual beli. Piutang adalah aktivitas yang menunjukkan sejumlah tagihan yang dimiliki oleh perusahaan sebagai hasil dari penjualan barang atau jasa di dalam kegiatan usahanya.

Dengan pengertian seperti diatas, maka manejemen piutang merupakan suatu proses yang intergrasi antar sumber-sumber dana, alokasi dana yang dapat dijadikan kredit dengan perencanaan, pengorganisasian, pemberian, administrasi dan pengajuan kredit.

 

2.2  Kebijakan Piutang

Kebijakan piutang merupakan pertahanan dalam pemberian kredit. Kebijakn kredit memuat beberapa ketentuan yang digunakan sebagai pedoman bagi para pejabat kredit. Kebijakan kredit erat kaitannya dengan unsur-unsur kredit.

Adapun unsur-unsur pemberian kredit adalah sebagai berikut:

1.      Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan pemberi kredit baik kredit yang diberikan baik berupa uang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa-masa tertentu atau dimasa mendatang.

 

 

2.      Kesepakatan

Kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

3.      Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu yang mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

4.      Resiko

Faktor resiko dapat disebabkan oleh dua hal. Pertama factor kerugian yang diakibatkan adanya unsure kesengajaan untuk untuk tidak membayar kreditnya padahal mampu. Kedua kerugian disebabkan oleh ketidak sengajaan sehingga tidak mampu membayar kredit.

Agar pemberian kredit dapat dilaksanakan secara konsisten dan berdasarkan atas asas-asas perkreditan yang sehat, diperlukan suatu kebijakan pemberian kredit. Kebijakn pemberian kredit dapat digunakan sebagai pedoman dalam pemberian kredit sekurang-kurangnya memuat dan mengatur hal-hal pokok sebagai berikut:

1.      Prinsip kehati-hatian dalam perkreditan

Dalam membuat pedoman kebijakan perkreditan,perusahaan harus menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit yang tercermin dalam setiap tahapan proses pemberian kredit. Dalam kebijakan pemberian kredit sekurang-kurangnya harus ditetapkan tata cara pemberian kredit yang sehat.

2.      Organisasi dan menajemen kredit

Untuk mendukung pemberian kredit yang sehat dan penerapan sistem pengendalian internal(internal control)mulai dari tahap awal proses pemberian kredit sampai dengan kredit yang bersangkutan lunas, maka perusahaan harus menerapkan struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawab masing-masing pengurus dalam proses pemberian kredit.

Dalam menetapkan struktur organisasi harus secara jelas menunjukkan garis pertanggung jawaban masing-masing pengurus. Dalam setiap pengurus harus ditetapkan secara jelas tentang fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawabnya dalam perkreditan untuk menghindar adanya tumpang tindih(overlapping)pekerjaan dan saling melempar tanggung jawaban apabila terjadi masala. Hal ini dimaksudkan agar masing-masingpengurus dapat bekerja secara maksimal serta terdapat unsur pengendalian internal sebagai mana mestinya.

3.      Kebijakan persetujuan pemberian kredit

Dalam kebijakan persetujuan pemberian kredit yang sehat sekurang-kurangnya harus mencakupantara lain konsep hubungan total permohonan kredit, pedoman proses persetujuan kredit, pedoman pembuatan perjanjian kredit dan persetujuan pencairan kredit.

4.      Dokumentasi dan administrasi kredit

Dokumen kredit menjadi bagian yang tak terpisahkan dari paket kredit daqn merupakan salah satu aspek yang dapat menjamin pengen dalian kredit. Oleh karenaitu dokumentasi kredit wajib dilaksanakan dengan baik, tertib dan lengkap. Dokumen kredit diperoleh selama proses kredit berlangsung mulai dari proses prakarsa atau permohonan kredit sampai dengan pelunasan kredit.

5.      Pengawasan kredit

Setelah kredit dicairkan, tugas perusahaan selanjutnya adlah melakukan pengawasan agar bunga dibayarkan sesuai kesepakatan serta pengembalian kredit dilakukan tepat waktu. Dengan demikian fungsi pengawasan dalam bidang perkreditan menjadi sangat penting setelah kredit dicairkan. Oleh karena itu fungsi pengawasan harus berperan agar dapat mengantisipasi atas timbulnya resiko kerugian dalam pemberian kredit.

6.      Penyelesaian kredit

Pengelolaan secara aktif terhadap kredit bermasalah sangat penting untuk meenjaga portofolio kredit,meminimalkan kerugian dan memaksimalkan pengendalian aset berisiko. Pengelolaan terhadap kreditbermasalah harus bersifat antisipatif, proaktif dan berdisiplin.

Dalam pelaksanaan pemberian kredit dan pengelolaan perkreditannya, perusahaan waiib mematuhi kebijakan perkreditan yang telah dibuatnya secara konsekwensi dan konsisten. Pedoman pemberian kredit tersebut wajib dibuat mengingat resiko dalam pemberian kredit dapat mengganggu tingkat kesehatan dan kelangsungan hidup usaha perusahaan, karena lingkup pemberian kredit mencakup banyak aspek dan mengandung resiko yang bervariasi, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu agar ada pedoman pemberian kredit yang dapat dipergunakan oleh setiap pejabat kredit,maka setiap perusahaan harus mempunyai pedoman kebijakan perkreditan.

2.3  Prosedur Piutang

Prosedur piutang merupakan gabungan antara system operasional dan pengawasan kredit yang bertujuan untuk menjamin bahwa semua penyimpangan atau pengecualian terhadap kebijakan-kebijakan umum perkreditan telah mendapat perhatian dari manajemen. Prosedur ini meliputi prosedur persetujuan pemberian kredit, review pinjaman dan sebagainya.

Dalam pemberian pemberian kredit perlu diatur tentang pasar sasaran(target market) yang akan dijadikan sasaran dalam pemberian kredit bisa terfokus sesuai rencana. Di samping itu perlu ditetapkan pula criteria-kriteria resiko yang dapat diterima agar pemberian kredit bisa terkontrol.

 

Prosedur Pencatatan Piutang

Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur. Mutasi piutang adalah disebabkan oleh transaksi penjualan kredit, penerimaan kas dari debitur, retur penjualan dan penghapusan piutang.

*      Informasi yang diperlukan oleh manajemen

Informasi yang mengenai piutng dilaporkan kepada manajemen adalah:

a. Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur.

b. Riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur.

c. Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu.

Dalam akuntansi piutang, secara periodik dihasilkan pernyataan piutang yang dikirimkan kepada setiap debitur pernyataan piutang ini merupakan unsur pengendalian intern yang baik dalam pencatatan piutang kepada para debitur, catatan piutang perusahaan diuji ketelitiannya dengan menggunakan tanggapan yang diterima dari debitur dari pengiriman pernyataan piutang tersebut. Di samping itu,pengiriman pernyataan piutang secara periodik kepada para debitur akan menimbulkan citra yang baik dimata debitur mengenai keandalan pertanggung jawaban keuangan perusahaan.

*        Dokumen

Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam kartu piutang adalah:

a. Faktur penjualan

b. Bukti kas masuk

c. Memo kredit

d. Bukti memorial(journal voucher)

*        Catatan akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyakut piutang adalah:

a. Jurnal penjualan

b. Jurnal retur penjualan

c. Jurnal umum

d. Jurnal penerimaan kas

e. Kartu piutang

*        Organisasi

Pencatatan piutang dilakukan oleh fungsi akuntansi. Tugas fungsi akuntansi hubungannya dengan percatatan piutang adalah:

a.       Menyelenggarakan catatan piutang kepada debitur yang dapat berupa kartu piutang yan g merupakan buku pembantu piutang, yang digunakan untuk mencari merinci rekening kontrol piutang dalam buku besar, atau berupa arsip faktur terbuka (open invoice file). Yang berfungsi sebagai buku pembantu piutang.

b.      Menghasilkan pernyataan piutang (account receivable statement) secara periodik dan mengirimkannya kepada setiaap debitur.

c.       Menyelenggarakan catatan riwayat kredit setiap debitur untuk penyediaan data guna memutuskan pembeian kredit kepada pelenggan dan guna mengikuti data penagihan dan guna mengikuti penagihan dari setiap debitur.

*        Metode pencatatan piutang

Pencatatan piutang dapat dilakukan dengan salah satu dari metode berikut ini:

 

a.  Metode konvensional

b.  Metode posting langsung kedalam kartu piutang atau pernyataan piutang.

c. Metode pencatatan tanpa buku pembantu(ledgerlos bookkeeping)

d. Metode pencatatan dengan menggunakan computer.

Buku Pembantu Piutang

Pada saat kita melakukan penjualan, maka kita akan mendebet sebuah rekening yang disebut piutang dagang. Akan tetapi jika perusahaan memiliki lebih dari satu pembeli biasanya melakukan pembelian secara kredit, maka rekening harus dirancang sehingga dapat menunjukkan jumlah pembelian yang telah dilakukan kepada masing-masing pembeli(debitur), jumlah penjualan yang telah dilakukan kepada masing-masing pembeli, dan sisa tagihan kepada masing-masing pembeli. Agar informasi tersebut dapat diperoleh, maka harus disediakan rekening yang terpisah untuk masing-masing pembeli.

Salah satu kemungkinan untuk mencapai hal ini adalah dengan menyelenggarakan sejumlah rekening piutang dagang yang terpisah oleh masing-masing debitur dalam buku besar. Cara seperti ini akan menyebabkan rekening buku besar tetap diselenggarakan seperti biasa dan menyediakan satu rekening piutang dagang untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan piutang dagang. Selain itu, transaksi yang berhubungan dengan piutang juga dicatat dalam sebuah buku pembantu piutang ini disediakan satu rekening pembantu untuk setiap debitur. Dengan demikian jumlah rekening pembantu yang perlu disediakan akan tergantung pada jumlah debitur yang dimiliki oleh perusahaan.

 

 

 

 

Skema system organisasi dan

Prosedur piutang yang dilakukan

Oleh UD.Tiga Enam Motor

 

 

 

 

 


Flowchart: Document: surat

 

 

                                                                      Surat jalan

 

 

 

 

 

 

 


Skema organisasi kredit tersebut harus dapat disesuaikan dengan keadaan perekonomian zaman sekarang. Didalam perusahaan terdapat beberapa perbedaan yang prinsipil di dalam penyusunan skema organisasi kredit dan kadang-kadang hanya berbeda namanya saja. Akan tetapi, pada hakekatnya pekerjaan dan prosedur pemberian kredit adalah sama.

2.4  Manajemen piutang UD.Tiga Enam Motor

a)Pengertian Piutang http://one.indoskripsi.com/clik/9523/0_nur jayati(30 may 2009)


Piutang merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi atau jual beli. Piutang adalah aktiva yang menunjukkan jumlah tagihan yang dimiliki oleh perusahaan sebagai hasil dari penjualan barang atau jasa di dalam kegiatan usahanya.

Tujuan perusahaan menanamkan dananya pada piutang

1.      untuk meningkatkan penjualan

2.      untuk meningkatkan laba

3.      untuk menghadapi persaingan

Pada umumnya piutang timbul karena adanya transaksi penjualan secarakredit.

b)PengelolaanPiutang
Piutang perlu dikelola, karena piutang timbul adanya penjualan secara kredit yang akan menyebabkan terjadinya resiko dan manfaat atas penjualan penjualan tersebut. Pengelolaan piutang sangat diperlukan agar kelancaran usaha perusahaan terutama arus kas ? harta dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai apa yang diinginkan oleh perusahaan. Selain itu, pengelolan piutang dilakukan agar terjadi keseimbangan antara manfaat dan resiko piutang itu sendiri. Adapun kemungkinan resiko piutang yang akan terjadi http://one.indoskripsi.com/clik/9523/0_nur jayati(30 may 2009)

1.  Piutang macet
2.  Biaya pengumpulan besar
3.  Biaya dana besar
4.  Modal kerja besar

Manfaat yang diperoleh dari piutang antara lain :

Penjualan bertambah

Laba bertambah Hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan piutang agar berjalan dengan lancarhttp://one.indoskripsi.com/clik/9523/0_nur jayati(30 may 2009)

 

1.Standar kredit

Merupakan hal yang berhubungan dengan prinsip pemberian kredit atau kualitas pembeli yang diberi kredit. Meliputi AC yaitu :

Character, hal yang berhubungan dengan kepercayaan dan tanggung jawab atas kemauan pembeliuntuk membayar kredit.

Capacity, hal yang berhubungan dengan kemampuan atau ketepatan untuk membayar kredit.

Capital, hal yang berhubungan dengan modal atau kekayaan yang digunakan seefektif mungkin.

Condition, hal yang berhubungan dengan keadaan ekonomi yang diberi kredit sehingga memungkinkan untuk terbayarkan .

2.Jangka waktu kredit

            Merupakan bagian yang berkaitan dengan batas waktu pembayaran kredit misal: 1 bl, 2 bl, dan seterusnya. Semakin panjang waktu kridit yang diberikan ,maka biaya dana semakin besar dan resiko piutang macet akan tinggi karena adanya kemungkinan piutang tidak tertagih /terbayarkan.

3.Motivasi cepat membayar

Hal ini membantu dalam penarikan piutang dari pembeli .Adapun bentuk motivasi untuk cepat membayar piutang yaitu diskon (potongan harga ), hadiah, kupon dan undian. Semua bentuk motivasi yang ditujukan kepada semua langganan untuk tetap setia pada perusahaan tersebut.
 
Penjualan naik 20 %x 100 unit = 20 unit Tambahan keuntungan = 20 unit x (Rp. 1.000 – Rp. 700)= Rp. 6.000

 

contoh:

 (1)Penjualan naik

Penjualan naik = 120 unit – 100unit = 20 unitTambahan keuntungan = 20 unit x (Rp. 1.000 – Rp. 700)= Rp. 6.000 Piutang tercipta = 120 unit x Rp. 1.000= Rp. 120.000 Biaya dana = 1/12 x 24 % x Rp. 120.000= Rp. 24.000 Risiko maet : Tambahan keuntungan Rp. 6.000 > tambahan biaya piutang Rp.2.400 maka penjuanlan kredit di bolehkan.

(2)Piutang tercipta

Piutang tercipta : 150 unit x Rp. 1.000= 150.000 Tambahan piutang:Rp. 150.000 – Rp.120.000=Rp.130.000.Tambahanbiaya:
   a)Biaya dana : 2/12 x 245 / Rp. 130.000= Rp. 1.200
   b)Piutang maet : 2% / Rp. 150.000= Rp. 3.000

Total tambahan biaya = Rp. 1.200 + Rp. 3.000= Rp. 4.200 Tambahan keuntungan = 150 unit – 120 unit (Rp. 1.000 – Rp. 700)= Rp. 9.000 Tambahan biaya Rp. 4.200 <>

(3)Besarnya diskon

 5% (2200 unit) Rp. 1.000 x 50% = Rp. 55.000.Keuntungan karena adanya diskon .a.Piutang semula :2/12 x 2000 unit x Rp. 1000 = 333.333,33

b.setelah diskon 2.200 unit x Rp. 1.000 = 275.000

c.keuntungan karena piutang berkurang 2 % x Rp. 333,33 = Rp. 1.166,67
d.Tambahan keuntungan karena penjualan naik 10%x 2000 unit x Rp 300 = Rp60.000.

Total keuntungan karena Penjualan naik Rp. 60.000 Pengulangan piutang Rp. 1.166,67 - Rp. 58.833,33 Besarnya diskon Rp. 55.000,00 Rp. 3.833,33 Karena diskon Rp. 55.000 <>

a.       system informasi management

sebagai bagian dalam system pengendalian interen, perusahaaan perlu memiliki system-sistem informasi management yang terpadu dan dapat menjamin seluru exposure resiko di ukursecara akurat,informative dan tepat waktu. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam penerapan sitem informasi management reseko adalah

·      tesedianya system komunikasi yang memungkinkan tersalurnya informasi secara efektif mencakup informasi mengenai kebijakan dan prosedur management resiko,eksposur risiko dan kinerja operasional.

·      System informasi harus dapat mendukung proses management resiko yang mencakup proses identifikasi,pengukuran ,pemantauan dan pengendalian resiko serta proses pengambilan keputusan oleh management.

·      System informasi management harus mempu menghasilkan informasi yang tepat waktu,akurat,konsiten,komperhensif,relevan serta mudah  di baca dan di pahami oleh pihak-pihak tertentu yang mungkin tidak memiliki sepesialisasi dan pengetahuan management.

·      Penyampaian informasi kepada pihak-pihak tertentu sekurang- kurangnya harus memperhatikan hal-hal berikut: seluruh laporan berkaitan dengan pengendalian resiko fisampaikan setiap jenjang management, frekuensi, penyampaian laporan harus disampaikan kebutuhan pihak-pihak yamg berkepentingan sehingga mampu memberikan informasi yang memadai bagi pengambilan keputusan, laporan yang disampaikan sekurang-kurangnya memuat informasi mengenai eksposur resiko dan kinerja profitabilitas serta pemenuan kebijakan dan setrategi usaha yang telah di tetapkan.

b.      Evaluasi dak kaji ulang management

Proses management resiko harus di kaji dan di evaluasi oale auditor internal. Secara umum perusahaan yang melkukan aktifitas usaha tertentu dalam jumlah yang signifikan wajib melakukan kaji ulang sekurang-kurangnya setiap satu tahun. Kaji ualang secara interen ini sebaiknya di lengkapi pula dengan kaji ulang oleh pihak ekstern.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

DESKRIPSI DATA

 

3.1  GAMBARAN TEMPAT PRAKTEK KERJA

UD. Tiga enam motor merupakan perusahaan yang jual – beli sepeda motor dari semua merk sepeda motor. UD.Tiga Enam Motor bertempat di Jalan Raya Dungus no.23 Sukodono-Sidoarjo. Nama pemilik UD.tiga enam motor yaitu Bapak Hasan dan di pimpin oleh seorang putranya yang bernama Avya sapada,  perusaan ini memiliki kurang lebih 15 orang pegawai, dan memiliki satu cabang.

UD. tiga enam motor ini merupakan salah satu reusahaan yang menggunakan teknologi yang modern diantaranya pencatatan adminitrasi yang dilakukan sudah tidak menggunakan buku melainkan menggunakan laptop dan computer. Ruangan yang digunakan sudah tersedia alat pendingin untuk memanjakan Curtomer. Selain dari pada itu fasilitasnya pun sangat memadai karna pelayananya yang begitu baik membuat pelanggan tidak bosan. Perusahaan tersebut dapat melakukan penjualan kurang lebih 35 per bulan.

3.2  KEBIJAKAN PIUTANG UD.TIGA ENAM MOTOR

Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergelut dalam bidang penjualan sepeda motor baik secara cast maupu kredit UD.Tiga Enam Motor ini mempunyai beberapa cabang. Yang mana perusahaan itu mempunyai kebijakan dalam penjualan secara kredit yang biasanya disebut piutang diantaranya :

1.      Kredit dengan 3 kali ansuran gratis bunga

2.      Bunga yang akan di berikan sesuai dengan uang muka (DP) dan pilihan ansuran yang di pilih oleh seorang kreditor

3.      Perusahaan melakukan tindakan pengambilan atau penarikan kembali barang (Sepeda Motor) apabila kreditor menunggak pembayaran selama 3 bulan.

4.      Perusahaan atau debutur akan memberika denda sebesar Rp.5000 per hari  apabila kreditor telat dalam pembayaran yang sudah di tetapkan (jatuh tempo).

Tujuan dari kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh UD.Tiga Enam Motor  yaitu:

·        Kebijakan yang pertama yang dilakukan oleh perusahaan yaitu kredit dengan 3 kali ansuran gratis bunga tujuan dari kebijakan ini agar menarik pembeli dan melariskan penjualan dan memberikan kemudahan kepad semua kreditor.

·     Kebijakan yang kedua yaitu bunga yang akan diberikan sesuai dengan uang muka (DP) dan pilihan angsuran yang dipilih oleh seorang kreditor, contohnya seorang kreditor membeli sebuah sepeda dengan harga Rp.11.000.000 kreditor memberikan uang muka sebesar Rp. 6.000.000 perusahaan memberikan piutang sebesar Rp. 5.000.000, selanjutnya kreditor diberikan pilihan untuk memilih angsuran yang diinginkan apabila kreditor memilih 30x angsuran maka perusahaan akan memberikan bunga sebesar 3,29%,  pembayaran angsuran tiap bulan sebesar Rp. 166.700/bln. Tujuan dari kebijakan ini yaitu perusahaan hanya ingin bekerja sama dan saling menguntungkan.

·     Kebijakan yang ke-Tiga yaitu perusahaan melakukan tindakan pengambilan atau penarikan kembali barang ( Sepeda Motor ), tujuan dari kebijakan ini yaitu perusahaan tidak mau menangani kerugian dari kesalahan kreditor.

·     Kebijakan yang ke-Empat yaitu perusahaan memberikan denda sebesar Rp. 5.000/hari kepada setiap kreditor ynag pembayarannya melebihi jatuh tempo. Tujuan dari kebijakan ini yaitu Agar para kreditor selalu tepat waktu dalam pembayaran angsuran yang sudah disepakati.

Dari kebijakan di atas maka perusahaan dapat menekan resiko kerugian dan mengutamakan kemudahan dalam memberikan pinjaman para kreditor dan customer. Perusahaan ini mempunyai dua cara dalam melakukan penjualannya secara kredit salah satunya yaitu melalui kerja sama dengan bank, Dalam cara ini apabila ada pembelian secara kredit. Dan menurut perusahaan orang tersebut tidak baik maka perusahaan bekerjasama dengan Bank, dengan cara menjual sepeda yang diinginkan oleh pembeli kepada Bank secara tunai. Maka pihak Bank akan menindak lanjuti dan mengurusi semuanya tanpa ada campur tangan dari pihak perusahaan. Syarat yang diajukan oleh perusahaan yaitu : fotocopy KTP, fotocopy KK ( Kartu Keluarga ) dari data itu Bank akan melakukan survey untuk tambahan data agar lebih akurat.

Untuk penjualan secara kredit yang dilakukan sendiri yaitu custumer atau kreditor cukup menyerahkan fotocopy KTP dan KK, serta menyerahkan uang muka. Setelah dokumen transaksi selesai semua maka perusahaan akan memberikan kwitansi dan mengeluarkan surat ljaln untuk pengiriman barang.

3.3  PROSEDUR PIUTANG UD.TIGA ENAM  MOTOR

Mengingat terbatasnya ruang dan waktu profesi, dalam prosedur piutang penulis lebih menekankan pada pengajuan prosedur pengajuan kredit pada unit jual beli. Dalam unit jual beli customer tidak dapat mengajukan permohonan kredit selama belum melunasi hutang mereka. customer yang ingin mengajukan permohonan kredit ter lebih dahulu harus mengisi buku antrian kredit setelah itu waktu pencairan kredit, bagian administrasi akan memghubungi anggota yang bersangkutan untuk mengisi surat permohonan atau perjanjian pinjaman. Surat permohonan atau perjanjian pinjaman dibuat dua rangkap, diantaranya :

 

1.      Warna putih untuk administrasi UD. Tiga enam motor

2.      Warna Biru untuk customer

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PROSEDUR PEMBERIAN PIUTANG

Rounded Rectangle: Costomer memberikan DPUD.TIGA ENAM MOTOR

Pembeli memberikan identitas

 
Flowchart: Alternate Process: Pembuatan kesepakatan dan perjanjian                                    2                                              3

 

 


1                                                                                                  4

 

 

 


                                                                                                             5

Flowchart: Document: PenagihanOval: Pengiriman                 7

                                                                          6

 

 

Penjelasan:

1.      Pembeli/customer harus menyiapkan dan menyerahkan, identitas yang dimiliki seperti:

·        Foto copy KTP

·        Foto copy KK

2.      Pembeli menyerahkan uang muka (DP) kepada perusahaan

3.      Setelah itu customer membuat kesepakatan dan perjanjian dengan pihak perusahaan.

4.      Sesudah kesepakatan dan perjanjian dengan perusahaan maka perusahaan mengeluarkan SJ (surat jalan) kepada costomer.

5.      Dan barangnya (sepeda motor) langsung dikirimkan.

6.      Selama itu berlangsung pengiriman barang setelah itu petugas penagihan melakukan penagihan.

7.      Dan semuanya sudah menjadi hak customer.

 

3.4  MANAJEMEN PIUTANG UD.TIGA ENAM MOTOR

Catatan akuntansi yang digunakan pada system akuntansi penjualan kredit pada UD.Tiga Enam Motor adalah sebagai berikut:

Ø    Jurnal penjualan

Jurnal ini digunakan ketika terjadi penjualan kredit diperusahaan UD.Tiga Enam Motor adapun contoh junalnya:

Eko wahyudi                Rp.5.000.000           -

           Part internal                  -           Rp.5.000.000

Ø    Kartu penagihan

Kartu ini merupakan kartu potongan yang diberikan kepada kreditor setiap pertemuan dalam melakukan pembayaran angsuran adapun contoh dokumen:

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PEMBAHASAN

 

4.1  Kebijakan piutang UD.Tiga Enam Motor

Kebijakan kredit merupakan pertahanan dalam pemberian kredit. Kebijakan kredit memuat beberapa ketentuan yang digunakan untuk memenuhi filosofi umu pemberian kredit. Salah satu pedoman dalam kebijakan pemberian kredit adalah prinsip kehati-hatian.

Perusahaan UD.Tiga Enam Motor salah satu kebijakan pemberian kredit adalah membayar (DP) kurang dari Rp.2.000.000,- hal ini merupakan salah satu prinsip kehati-hatian. Karena semakin kecil uang (DP) maka semakin besar pula angsurannya sedangkan satu anggota mungkin mempunyai hutang diunit yang lain dan dikhawatirkan anggota yang bersangkutan tidak mampu membayar angsuran.

Namun dalam dalam pelaksanaan sehari-hari ke bijakan yang ditetapkan kadang-kadang tidak bisa terealisasi.

4.2  Prosedur piutang UD.Tiga Enam Motor

Pada dasarnya pemberian kredit dari teori dan fakta dilapangan tidak jauh berbeda. Hanya saja terdapat beberapa perbedaan yang tidak prinsipil dan kadang-kadang hanya berbeda namanya saja. Prosedur pemberian kredit diperusahaan UD.Tiga Enam Motor adalah:

 

 

 

 

 

PROSEDUR PEMBERIAN PIUTANG

Flowchart: Alternate Process: Pembuatan kesepakatan dan perjanjianUD.TIGA ENAM MOTORRounded Rectangle: Costomer memberikan DP

Pembeli memberikan identitas

 
                                      2                                         3

 

 


Isosceles Triangle: Costomer 1                                                                                                  4

 

 

 


                                                                                                              5

Flowchart: Document: PenagihanOval: Pengiriman                 7

                                                                          6

 

Penjelasan:

1.      Pembeli/customer harus menyiapkan dan menyerahkan identitas

2.      Pembeli menyerahkan uang muka (DP) kepada perusahaan

3.      Setelah itu customer membuat kesepakatan dan perjanjian dengan pihak perusahaan.

4.      Sesudah kesepakatan dan perjanjian dengan perusahaan maka perusahaan mengeluarkan SJ (surat jalan) kepada costomer.

5.      Dan barangnya (sepeda motor) langsung dikirimkan.

6.      Selama itu berlangsung pengiriman barang setelah itu petugas penagihan melakukan penagihan.

7.      Dan semuanya sudah menjadi hak customer.

4.3           Manajemen piutang UD.Tiga Enam Motor

Kredit yang diberikan selalu berhubungan dengan kemungkinan terjadi kerugian yang tidak diinginkan atau tidak terduga. Dengan kata lain “kemungkinan” itu sudah menunjukkan adanya ketidak pastian. Oleh karena itu diperlukan manajemen yang baik agar bisa meminimalisaai kerugian yang mungkin dapat oleh perusahaan.

Putusan pemberian kredit tidak boleh didasarkan atas permohonan satu transaksi dari permohonan saja, namun harus didasarkan atas penilaian dari keseluruhan kredit yang telah diberikan dan akan diberikan oleh perusahaan. Namun pada kenyataannya tidak semua permohonan kredit dapat terealisaai. Hal ini dimaksudkan agar pemberian kredit bisa terkontrol.

Untuk mengantisipasi adanya kredit macet,perusahaan memotong tagihan customer dari gaji customer. Namun pada kenyataannya tidak semua tidak semua customer dapat memenuhi kewajibannya untuk membayarnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUP

5.1           Kesimpulan

UD.Tiga Enam Motor memiliki kebijakan yang baik untuk dapat menekan kerugian dan meningkatkan keuntungan perusahaan dan juga dapat memercepapat penjualan. Kebijakan yang dibuat UD. Tiga Enam Motor diantaranya yaitu :

1.      kredit dengan 3 kali angsuran gratis bunga

2.      bunga yang akan diberikan sesuai dengan uang muka(DP) dan pilihan angsuran yang dipilih oleh seorang kreditor.

3.      perusahaan melakukan tindakan pengambilan atau penarikkan kembali barang (sepeda motor) apabila kreditor menunggak pembayaran selama 3 bulan.

4.      perusahaan atau debitur akan memberikan denda sebesar Rp.5000 per hari apabila kreditur telat dalam pembayaran yang sudah ditetapkan (jatuh tempo)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu perusahaan sangat perlu untuk mengadakan atau membuat pencatatan pengelolaan piutang.agar perusahaan tersebut dapat mengontrol dan dapat memanajemen pengelolaan piutang yang dijalankannya.

5.2              Saran

Berdasarkan observasi yang dilakukan ada kesan yang ingin disampaikan sebagai saran antara lain:

Ø    Sebaiknya perusahaan memiliki seorang pegawai untuk pelayanan atau customer service dan seorang administrasi untuk pelayanan customer

Ø    Sebaiknya perusahaan lebih sering mempromosikan perusahaannya dengan memberikan sesuatu yang menarik kepada pelanggan seperti bonus

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

ü      Bodnar H. George Wiliam S. Hodwood. 2000.  Sistem Informasi Akuntansi Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan. Salemba Empat. Jakarta.

ü      http://one.indoskripsi.com/clik/9523/0_nur jayati(30 may 2009)

ü      Jusuf Al Haryono. 2001. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.

ü      Suhardjono.Mnajemen perkreditan Usaha Kecil dan Menengah.2003.Yogyakarta:UPP-YMP YKPN.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

STUDY TENTANG

SISTEM AKUNTANSI PENGELOLAAN PIUTANG

UD.TIGA ENAM MOTOR

 

TUGAS AKHIR PROFESI

 

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu persyaratan Kelulusan

Program pendidikan Profesi Karyawan Perusahaan Program 1 tahun

 

 

 

 


                                                        

 

 

OLEH:

NANIK AGUSTINA (0942.9-0710)

NUR SA’IDAH         (0942.9-0815)

 

Jurusan Akuntansi Perkantoran dan Perpajakan

MAGISTRA UTAMA

The House Of Candiate & School Of Entrepreneur

Tahun Program 2010/2011

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IPENDAHULUAN
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


                                                                                  

BAB IIKAJIAN TEORI
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IIIDESKRIPSI DATA
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IVPEMBAHASAN
 

 

 

 

 

 


MAKALAH

TATA CARA CUSTOMER SERVICE

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


DI SUSUN OLEH :

        Nur sa’idah (0942.9-0815)

 

Jurusan Akuntansi Perkantoran dan Perpajakan

MAGISTRA UTAMA

TAHUN PROGRAM 2009-2010

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB VPENUTUP
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


LEMBAR PENGESAHAN

Tugas akhir profesi oleh kelompok Nanik Agustina dan Nur Sa’idah telah

dibimbing dan diuji pada tanggal 12 februari 2010.

 

Penulis,

 

 

Nanik Agustina                                                          Nur Sa’idah

NIPP.0942.9-0710                                                               NIPP.0942.9-0815

 

 

Surabaya,12 februari 2010

Pembimbing I,                                                                         Pembimbing II,

 

 

Suangga Bangun Trapsila,SE                                                     Siti Maisaroh,S.Pd

 

Mengetahui,

 

Manager,                                                                                  Kabag Diklat

 

 

Nailul Murod,A.Md                                                                   Maliki,S.Si

ii

 
 


MOTTO

 

v     Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada tuhanlah hendaknya kamu berharap.

 

v     Hidup adalah melangkah ke depan dan membuat jejak baik di belakang. Tugas akhir ini satu jejak yang telah kita torehkan.

 

v     Jangan jadi cahaya disaat terang dan jangan jadi orang yang suka berharap tapi jadilah orang yang bisa di harapkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

iii

 
 


HALAMAN PERSEMBAHAN

Kami persembahkan karya ini untuk:

Ayah dan ibuku tercinta (atas do’a, kasih sayang dan keringatmu yang mampu membuatku tegak menghadapi segala cobaan hidup)

Pak guruku yang terhormat (atas bimbingan kalian aku bisa semangat belajar dan bisa menjadi seperti ini)

Sahbat-sahabatku tercinta (terima kasih atas dukungan dan saran-sarannya sehingga tugas akhir ini bisa terselesaikan dengan tepat waktu)

For someone in my heart (atas cinta kasih dan do’amu yang membuatku merasa tidak sendiri)

 

 

 

 

iv

 
 


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga dapat tersusun tugas akhir profesi ini dengan judul “sistem akuntansi piutang di perusahaan UD.Tiga Enam Motor dan dibantu dengan observasi keperusahaan,buku-buku panduan dan sumber-sumber yang ada.

Adapun tujuan kami sebagai penulis adalah semata-mata agar para pembaca dan teman-teman yang lain bisa mengetahui sejauh mana keahlian kami dalm  melaksanakan tugas-tugas selama di magistra utama dan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan profesi akuntansi dan perpajakan.

Penulisan tugas akhir profesi ini mampu terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan dorongan atau motifasi dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1.      Bapak Nailul Murod,S.pd selaku manager magistra utama cabangan Surabaya.

2.      Ibu Siti Maisaroh,S.pd selaku pembimbing dan ketua jurusan.

3.      Bapak Avya Sapada yang sudah membantu dalam penyelesaian tugas akhir.

4.      Seluruh karyawan UD.Tiga Enam Motor.

5.      Orang tua yang telah memberikan semangat dan dorongan.

6.      Teman-teman yang telah memberikan saran dan masukan guna sempurnanya tugas akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tugas akhir profesi ini masih jauh dari sempurna untuk itu kritik dan saran yang bersifat  membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan dalam penulisan tugas akhir profesi ini. Dengan ini penulis berharap mudah-mudahan tugas akhir profesi ini  dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surabaya,12 februari 2010

v

 
Penulis

DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………    i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………   ii

MOTTO………………………………………………………………………..   iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………….   iv

KATA PENGANTAR…………………………………………………………   v

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..   vi

BAB I  PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang…………………………………………………………   1

1.2  Rumusan Masalah……………………………………………………...   2

1.3  Tujuan………………………………………………………………….   2

1.4  Manfaat………………………………………………………………...   2

BAB II KAJIAN TEORI

2.1  Pengertian Manajemen Piutang………………………………………..   4

2.2  Kebijakan Piutang……………………………………………………..   4

2.3  Prosedur Piutang……………………………………………………….  7

BAB III DESKRIPSI DATA

3.1  Gambaran Tempat Praktek Kerja………………………………………  17

3.2  Kebijakan Piutang……………………………………………………...  17

3.3  Prosedur Piutang……………………………………………………….  19

3.4  Manajemen Piutang…………………………………………………….  22

BAB IV PEMBAHASAN

4.1  Kebijakan piutang ……………………………………………………... 23

4.2 

vi

 
Prosedur Piutang……………………………………………………….. 23

4.3  Manajemen Piutang…………………………………………………….. 25

BAB V PENUTUP

5.1  Kesimpulan …………………………………………………………….. 26

5.2  Saran……………………………………………………………………. 26

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 27

BUKTI-BUKTI KWITANSI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

vii

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar